Download Free NERO 9 Portable
Cara pemakaiannya :
1. Extract file
2. Run file .EXE
..SELAMAT MENCOBA..
CPNS Bappenas 2009
REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
PENGUMUMAN
Nomor : 1150/B.02/9/2009
Dalam rangka mengisi Formasi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, maka akan dilakukan Seleksi Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) kepada Warga Negara Indonesia, Pria dan Wanita, dengan kualifikasi Pendidikan dan kebutuhan Formasi Tahun Anggaran 2009 dengan ketentuan sebagai berikut :
No. | Pendidikan | Program Studi/Jurusan | Nama Jabatan | Formasi |
1. | Pasca Sarjana (S.2) | Pertahanan | Perencana | 1 Orang |
2. | Sarjana (S.1) | Hukum Perdata | Perencana | 1 Orang |
3. | Sarjana (S.1) | Hukum Tata Negara | Perencana | 1 Orang |
4. | Sarjana (S.1) | Hukum Internasional | Perencana | 1 Orang |
5. | Sarjana (S.1) | Hukum Administrasi Negara/Tata Usaha Negara | Perencana | 2 Orang |
6. | Sarjana (S.1) | Ekonomi Studi Pembangunan | Perencana | 11 Orang |
7. | Sarjana (S.1) | Ekonomi Manajemen | Perencana | 2 Orang |
8. | Sarjana (S.1) | Administrasi Negara | Perencana | 1 Orang |
9. | Sarjana (S.1) | Ilmu Politik | Perencana | 1 Orang |
10. | Sarjana (S.1) | Hubungan Internasional | Perencana | 1 Orang |
11. | Sarjana (S.1) | Sosiologi | Perencana | 1 Orang |
12. | Sarjana (S.1) | Sastra Inggris | Perencana | 1 Orang |
13. | Sarjana (S.1) | Geografi | Perencana | 1 Orang |
14. | Sarjana (S.1) | Antropologi | Perencana | 1 Orang |
15. | Sarjana (S.1) | Statistik | Perencana | 3 Orang |
16. | Sarjana (S.1) | Teknik Informatika | Perencana | 4 Orang |
17. | Sarjana (S.1) | Teknik Sipil | Perencana | 2 Orang |
18. | Sarjana (S.1) | Teknik Sipil Transportasi | Perencana | 1 Orang |
19. | Sarjana (S.1) | Teknik Sipil Sumber Daya Air/Pengairan | Perencana | 1 Orang |
20. | Sarjana (S.1) | Teknik Planologi | Perencana | 3 Orang |
21. | Sarjana (S.1) | Teknik Industri | Perencana | 2 Orang |
22. | Sarjana (S.1) | Teknik Lingkungan | Perencana | 1 Orang |
23. | Sarjana (S.1) | Geologi | Perencana | 1 Orang |
24. | Sarjana (S.1) | Teknik Geodesi | Perencana | 1 Orang |
25. | Sarjana (S.1) | Perikanan/Perikanan Laut | Perencana | 1 Orang |
26. | Sarjana (S.1) | Sosial Ekonomi Pertanian | Perencana | 1 Orang |
27. | Sarjana (S.1) | Ekonomi Akuntansi | Perencana | 1 Orang |
Auditor | 1 Orang | |||
28. | Diploma III (D.III) | Komputer | Pranata Komputer | 1 Orang |
29. | Diploma III (D.III) | Perpustakaan | Pustakawan | 1 Orang |
30. | Diploma III (D.III) | Akuntansi | Auditor | 1 Orang |
31. | Diploma III (D.III) | Teknik Sipil | Pengelola Bangunan | 1 Orang |
32. | Diploma III (D.III) | Sekretaris | Arsiparis | 5 Orang |
(sumber http://rekrutmen.bappenas.go.id)
Prakiraan Musim Hujan 2009/2010 Pada 220 Zona Musim (ZOM)
1. Prakiraan Awal Musim Hujan 2009/2010
- September 2009 : 7 ZOM ( 3.2% dari 220 ZOM)
- Oktober 2009 : 65 ZOM (29.5% dari 220 ZOM)
- November 2009 : 103 ZOM (46.8% dari 220 ZOM)
- Desember 2009 : 45 ZOM (20.5% dari 220 ZOM)
2. Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2009/2010 Terhadap
Rata-Ratanya (Periode 1971–2000)
- Maju dari rata-ratanya : 7 ZOM ( 3.2% dari 220 ZOM)
- Sama dengan rata-ratanya : 99 ZOM (45.0% dari 220 ZOM)
- Mundur dari rata-ratanya : 114 ZOM (51.8% dari 220 ZOM)
3. Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2009/2010
- Atas Normal (AN) : 8 ZOM ( 3.6% dari 220 ZOM)
- Normal (N) : 135 ZOM (61.4% dari 220 ZOM)
- Bawah Normal (BN) : 77 ZOM (35.0% dari 220 ZOM)
Prakiraan Musim Hujan 2009/2010 secara umum dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1) Awal Musim Hujan 2009/2010 di 220 Zona Musim (ZOM) diprakirakan umumnya mulai bulan November 2009 dan Oktober 2009. Beberapa ZOM di Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT Musim Hujan 2009/2010 baru dimulai pada Desember 2009, sedangkan beberapa ZOM di Sumatera Awal Musim Hujan 2009/2010 sudah dimulai September 2009.
2) Jika dibandingkan terhadap rata-ratanya selama 30 tahun (1971-
2000), Awal Musim Hujan 2009/2010 umumnya mundur dan sama
terhadap rata-ratanya.
3) Sifat Hujan selama Musim Hujan 2009/2010 di sebagian besar Zona Musim (ZOM) diprakirakan Normal (N) dan Bawah Normal (BN).
C. Prakiraan Hujan Kumulatif Periode Oktober 2009/Maret 2010 di Luar Zona Musim (Non ZOM)
1.Curah hujan kumulatif selama periode Oktober 2009 sampai dengan Maret 2010 di wilayah luar Zona Musim, diprakirakan umumnya antara 1000 - 2000 mm, kecuali sebagian besar Sulawesi Tengah, Gorontalo bagian selatan, Sulawesi Selatan bagian tengah, Sulawesi Tenggara bagian timur, pulau Buru bagian selatan, dan sebagian pulau Seram bagian selatan curah hujannya kurang dari 1000 mm, sedangkan pesisir barat Sumatera Barat, sekitar Bogor, Kalimantan Barat bagian timur, sebagian Maluku Utara, sekitar Nabire, dan Tanah Merah bagian barat curah hujan lebih dari 2000 mm.
2. Sifat hujan kumulatif selama periode Oktober 2009 sampai dengan Maret 2010 di wilayah luar Zona Musim, diprakirakan umumnya Normal (N), kecuali beberapa tempat di Aceh, Bengkulu, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah dan Maluku Bawah Normal (BN). Sementara itu, beberapa tempat di Papua sifat hujannya Atas Normal (AN).(Sumber http://www.bmkg.go.id/dataDetail.bmkg?Jenis=Teks&IDS=5408481373414691018&IDD=1764399099211083630)
Sejarah Nama Indonesia
Pada tahun 1847 di Singapura terbit sebuah majalah ilmiah tahunan, Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA), yang dikelola oleh James Richardson Logan (1819-1869), seorang Skotlandia yang meraih sarjana hukum dari Universitas Edinburgh. Kemudian pada tahun 1849 seorang ahli etnologi bangsa Inggris, George Samuel Windsor Earl (1813-1865), menggabungkan diri sebagai redaksi majalah JIAEA.
Dalam JIAEA Volume IV tahun 1850, halaman 66-74, Earl menulis artikel On the Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations. Dalam artikelnya itu Earl menegaskan bahwa sudah tiba saatnya bagi penduduk Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu untuk memiliki nama khas (a distinctive name), sebab nama Hindia tidaklah tepat dan sering rancu dengan penyebutan India yang lain. Earl mengajukan dua pilihan nama: Indunesia atau Malayunesia (nesos dalam bahasa Yunani berarti pulau). Pada halaman 71 artikelnya itu tertulis:
- "... the inhabitants of the Indian Archipelago or Malayan Archipelago would become respectively Indunesians or Malayunesians".
Earl sendiri menyatakan memilih nama Malayunesia (Kepulauan Melayu) daripada Indunesia (Kepulauan Hindia), sebab Malayunesia sangat tepat untuk ras Melayu, sedangkan Indunesia bisa juga digunakan untuk Ceylon (Srilanka) dan Maldives (Maladewa). Earl berpendapat juga bahwa bahasa Melayu dipakai di seluruh kepulauan ini. Dalam tulisannya itu Earl memang menggunakan istilah Malayunesia dan tidak memakai istilah Indunesia.
Dalam JIAEA Volume IV itu juga, halaman 252-347, James Richardson Logan menulis artikel The Ethnology of the Indian Archipelago. Pada awal tulisannya, Logan pun menyatakan perlunya nama khas bagi kepulauan tanah air kita, sebab istilah "Indian Archipelago" terlalu panjang dan membingungkan. Logan memungut nama Indunesia yang dibuang Earl, dan huruf u digantinya dengan huruf o agar ucapannya lebih baik. Maka lahirlah istilah Indonesia.
Untuk pertama kalinya kata Indonesia muncul di dunia dengan tercetak pada halaman 254 dalam tulisan Logan:
- "Mr. Earl suggests the ethnographical term Indunesian, but rejects it in favour of Malayunesian. I prefer the purely geographical term Indonesia, which is merely a shorter synonym for the Indian Islands or the Indian Archipelago".
Ketika mengusulkan nama "Indonesia" agaknya Logan tidak menyadari bahwa di kemudian hari nama itu akan menjadi nama resmi. Sejak saat itu Logan secara konsisten menggunakan nama "Indonesia" dalam tulisan-tulisan ilmiahnya, dan lambat laun pemakaian istilah ini menyebar di kalangan para ilmuwan bidang etnologi dan geografi.
Pada tahun 1884 guru besar etnologi di Universitas Berlin yang bernama Adolf Bastian (1826-1905) menerbitkan buku Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipel sebanyak lima volume, yang memuat hasil penelitiannya ketika mengembara ke tanah air pada tahun 1864 sampai 1880. Buku Bastian inilah yang memopulerkan istilah "Indonesia" di kalangan sarjana Belanda, sehingga sempat timbul anggapan bahwa istilah "Indonesia" itu ciptaan Bastian. Pendapat yang tidak benar itu, antara lain tercantum dalam Encyclopedie van Nederlandsch-Indie tahun 1918. Padahal Bastian mengambil istilah "Indonesia" itu dari tulisan-tulisan Logan.
Pribumi yang mula-mula menggunakan istilah "Indonesia" adalah Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). Ketika dibuang ke negeri Belanda tahun 1913 beliau mendirikan sebuah biro pers dengan nama Indonesische Pers-bureau.
Nama indonesisch (Indonesia) juga diperkenalkan sebagai pengganti indisch (Hindia) oleh Prof Cornelis van Vollenhoven (1917). Sejalan dengan itu, inlander (pribumi) diganti dengan indonesiër (orang Indonesia).
(Sumber dari Wikipedia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia)
DoTa : Hero Troll Warlord
Troll Warlord adalah salah satu hero agility yang bisa range sekaligus melee..hero ini bisa menambah attack speed secara pasif maupun aktif..dan bila sudah jadi, hero ini mempunyai attack speed yang LUARRR BIASAA..!!..:)..ditambah dengan efek stun menambah kebrutalan hero ini..memang sih untuk awal permainan hero ini kurang ganas (karakter hero agility),tp klo sudah jadi..wow mantafff...!!...:D
Biasanya aq pake item :
1. Power treads
2. Vladimir's offering
3. Cranium Brasher ( 2 biji )..*biar tambah mantaf stunnya..:D
4. BKB (item penting)..*menurut q sih..:D
5. Buriza do kanyon (biar tambah mantaff).